Pasti kita sepakat kalau bangsa kita memiliki sejarah yang panjang dan mengagumkan. Salah satu kisah sejarah Indonesia yang abadi akan kebesaran bangsa ini adalah sejarah dari Kerajaan Majapahit, kerajaan Hindu-Buddha terbesar pada masanya, menguasai seluruh nusantara dengan sistem negara mandala, disegani oleh negara-negara tetangga, serta memiliki tokoh-tokoh insipiratif yang kisahnya tidak pernah lekang oleh waktu.
Kerajaan Majapahit boleh sudah berlalu, tetapi tanda-tanda kehadirannya masih dapat kita lihat secara langsung hingga saat ini, untuk selalu kita jaga dan kenang sebagai pengingat akan besarnya nenek moyang kita dan mahsyurnya negeri ini di masa silam, untuk menuju masa depan yang lebih gemilang.
SMA Kristen Petra Acitya Sidoarjo berusaha mengumpulkan keping demi keping sejarah Majapahit dari yang awalnya 100% imajinatif menjadi sedikit realistis dengan kami mengunjungi Museum Trowulan, Candi Bajang Ratu, dan Candi Tikus di Mojokerto pada 20 Maret 2023 dalam rangka outing class kolaborasi dari 3 mata pelajaran, yaitu; Sejarah, Geografi, dan Sosiologi. Ditemani oleh seorang tour guide kami belajar banyak hal tentang Kerajaan Majapahit langsung dari tempat situs bersejarah.
Di Museum Trowulan terdapat banyak sekali arca asli dari Majapahit, mulai dari arca Buddha, Ganesha, Surya Majapahit dan masih banyak lagi, selain itu juga ada bentuk arsitektur-arsitektur serta sanitasi di masa lalu yang terjaga dengan baik lho, kami juga berkesempatan berkunjung di salah satu tempat eskavasi yang dulunya merupakan rumah penduduk, menarik sekali, karena banyak alat-alat rumah tangga yang dipakai di jaman Majapahit masih kita temui hingga saat ini dan digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama di pedesaan, Di bagian dalam bangunan museum terpajang berbagai macam bejana, bentuk uang jaman dulu dan masih banyak lagi informasi tentang Majapahit yang jauh lebih banyak daripada yang kami ketahui di buku-buku pelajaran.
Next, destinasi kedua kami adalah Candi Bajang Ratu, lokasinya tidak jauh dari Museum Trowulan. Candi Bajang Ratu mungkin memang tidak sebesar Borobudur tetapi bukan berarti kalah mengagumkan, terutama bagian arsitekturnya yang terbuat dari batu bata merah tetapi masih terjaga dan awet hingga saat ini. Candi ini merupakan bangunan suci sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Jayanegara. Sayangnya di sana kami menemukan beberapa bekas vandalisme. Guys, kami mau berpesan bahwa benda-benda bersejarah termasuk candi merupakan warisan kebudayaan bangsa, so mari kita jaga dan lestarikan ya, jangan dirusak apalagi dijual di pasar gelap.
Perjalanan kami belum selesai, kami melanjutkan ke destinasi terakhir yaitu Candi Tikus. Tenang, di sana sudah tidak banyak tikus dan candinya juga tidak berbentuk tikus, hehe. Sebenarnya Candi Tikus ini lebih tepat disebut petirtaan atau pemandian tempat menyucikan diri masyarakat Majapahit dulu sebelum pergi beribadah guys, hal itu nampak dari adanya kolam air yang berada di tengah-tengah candi. Di sana kami menjumpai beberapa sesajen lo, kata tour guide kami itu sebagai bentuk wujud syukur pemberi sesajen kepada Tuhan yang Masa Esa. Walaupun memiliki kepercayaan yang berbeda, tetapi menarik sekali lo melihat praktik kepercayaan nenek moyang yang masih terjaga hingga saat ini. Yuk guys belajar dengan cara yang asyik salah satunya dengan mengunjungi tempat-tempat wisata edukatif di sekitar tempat tinggalmu. Sampai jumpa dicerita outing class kami selanjutnya. God bless you!
