Di era globalisasi yang pesat ini, issue tentang lingkungan hidup selalu menarik untuk dibahas dan diteliti, bagaimana tidak? Keadaan bumi yang mengkhawatirkan akibat eksploitasi besar-besaran mengancam keberlangsungan mahkluk hidup. Oleh karena itu penting untuk dikembangkan energi-energi terbarukan demi meminimalisir resiko kerusakan lingkungan, sekalipun tidak mungkin meninggalkan 100% berbagai macam teknologi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pengetahuan tentang teknologi ramah lingkungan, para siswa SMA Kristen Petra Acitya khususnya kelas XI mengunjungi PPLH Seloliman Trawas dalam rangka study tour hari Jumat, 6 Desember 2024.

PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Seloliman merupakan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan hidup, dan terletak di lereng Gunung Penanggungan. Setibanya di PPLH kami disambut dengan udara segar khas pegunungan dan hijau pepohonan, suatu pengalaman yang jarang kami dapatkan di Sidoarjo atau Surabaya. Selama proses belajar kami didampingi oleh guides yang ahli di bidangnya. Apa saja yang kami pelajari?

Pertama, belajar tentang pengelolaan sampah, kami diberikan pengetahuan bagaimana memisahkan sampah organik dan anorganik, dimana sampah organik akan dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomis. Kedua kami belajar tentang sistem pertanian organik, urban farming, dan metode tumpang sari. Ketiga, kami diperkenalkan dengan teknologi ramah lingkungan seperti solar cooler box, solar water heater, water treatment, dan Biogas. Oh iya, satu lagi yang tidak kalah menarik, ternyata semua peralatan kelistrikan di PPLH dan lingkungan sekitarnya tidak menggunakan listrik dari PLN, karena PPLH memiliki pembangkit listrik tenaga mikrohido (PLTMH) sebagai sumber listrik di sana. Kami diajak untuk melihat bak bendung dan rumah pembangkit (power house) sekaligus dijelaskan bagaimana cara kerjanya.

Akhirnya tibalah kami di moment paling menantang, mungkin beberapa dari kami menganggap ini adalah moment sekali seumur, yaitu hiking menuju Candi Jolotundo. Kami benar-benar melakukan pendakian di tengah hutan, mulai dari medan yang ringan hingga berat bahkan kami harus menggunakan tali, tanah yang basah seusai hujan membuat kami harus ekstra hati-hati. Suatu pengalaman yang sangat menarik dan tidak terlupakan. Lelah dan nafas kami yang serasa tinggal setengah terbayarkan dengan segarnya mata air Candi Jolotundo, petirtaan kuno peninggalan raja Airlangga yang masih terjaga hingga saat ini. Air di petirtaan Jolotundo ini memiliki kualitas yang sangat baik, bahkan aman untuk diminu  langsung. Melalui rangkaian kegiatan kami di PPLH Seloliman diharapkan kami dapat makin aware dengan pemakaian teknologi yang ramah lingkungan, sehingga kita memiliki andil untuk menjaga bumi.

STEM
Students' Passion
Independent e-Learning
One Stop Learning (OSL)
Joining PPPK Petra Programs

Petra Acitya
Excellent Points