Hari Bumi yang dirayakan setiap tanggal 22 April merupakan momen yang memberikan kesempatan bagi kita semua untuk merefleksikan pentingnya menjaga dan merawat planet tempat kita tinggal. Saat kita merayakan Hari Bumi, mari kita sadari bahwa tindakan-tindakan sederhana yang kita lakukan sehari-hari dapat memiliki dampak besar bagi lingkungan. Mulai dari mengurangi limbah plastik hingga mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan, setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat kepada tujuan menjaga kelestarian alam.

Dalam upaya memperingati Hari Bumi dan menjaga kelestariannya, kami dari SMA Kristen Petra Acitya belajar langsung pengelolaan sampah di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo. Di tengah perumahan yang sejuk, bersih, dan asri kami disambut oleh bapak ibu penggiat cinta lingkungan. Kami terbagi menjadi 3 kelompok, yang belajar langsung tentang beberapa cara pengelolaan sampah rumah tangga. Di antaranya, kami belajar tentang teknik pengelolaan sampah Takakura yang berasal dari Jepang, alat yang diperlukan adalah keranjang atau ember yang sudah dilubangi, kemudian bagian dalam dilapisi kardus, dan kami mulai memasukkan sekam, setelah itu kami juga menambahkan sampah organik sisa-sisa dapur seperti kulit buah, dan sayur mayur. Setelah penuh, Takakura didiamkan selama 1-3 bulan, dan taraaa!! Jadilah kompos alami yang dapat menyuburkan tanaman-tanaman kami di rumah. Melalui metode Takakura ini sampah dapur dapat bermanfaat untuk memberikan nutrisi bagi tanaman-tanaman yang membuat rumah menjadi sejuk dan sehat.

Selain metode Takakura kami juga belajar tentang pembuatan eco enzym, kami menggunakan molase (larutan gula merah) dengan perbandingan 10:3:1 (10 liter air, 3 kg sampah, 1 liter molase), jangan lupa sampahnya dipotong kecil-kecil dulu agar mudah terurai. Lalu, didiamkan selama 3-6 bulan. Hasil dari eco enzym dapat digunakan sebagai masker wajah (enzym), pengganti sabun cuci piring, dan bisa juga digunakan sebagai pupuk. Setelah belajar tentang eco enzym kami bermain kuis pemilahan sampah, kami memasukkan beberapa contoh sampah dalam rupa flash card ke tempat sampah yang berwarna hijau (sampah organik), kuning (sampah anorganik), merah (sampah-sampah berbahaya), biru (kertas), abu-abu (sampah residu). Dengan sadar pengelolaan sampah diharapkan kita dapat menjaga lingkungan menjadi bersih dan lestari.

Setelah belajar di Kampung Edukasi Sampah, kami menuju Alam Sari Petra. Di sana kami melihat dan menggunakan langsung kompos, karena kami praktik menanam beberapa macam tanaman, salah satunya adalah serai. Kegiatan ini sangat menyenangkan sekalipun kami harus sedikit kotor-kotoran. Dengan ini kami kami semakin menyadari bahwa, menjaga bumi tidak harus dengan hal-hal yang spektakuler, tetapi dapat dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan di rumah bersama dengan keluarga kita.

Yuk, lestarikan bumi dengan kelola sampah!

STEM
Students' Passion
Independent e-Learning
One Stop Learning (OSL)
Joining PPPK Petra Programs

Petra Acitya
Excellent Points